Rabu, Juli 16, 2014

Galau

Hidup kita, adalah milik kita sendiri.
Musuh kita, adalah diri kita sendiri.
Tak ada orang lain yang lebih tau siapa diri ini, apa yang kita butuhkan
Tak ada orang lain yang lebih mengerti, apa yang harus kita raih.
Tak ada orang lain yang berhak atas kebahagiaan kita, kecuali kita sendiri.
Istafti qolbak. Tanya hatimu. Muhasabah. Introspeksi. Bercermin.
Insya Allah kelak, akan kita temukan jawaban akan gelisahnya hati.

Minggu, Juli 06, 2014

Surat Untuk Calon Presiden

Surat untuk Calon Presiden

Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Salam sejahtera.
Kepada Ayahnda Prabowo Subianto dan Ayahnda Joko Widodo.

Sebelumnya saya minta maaf, anak bangsa yang minim pestasi ini demikian lancang menulis dan meletakkan harapannya di pundak ayahnda sekalian.

Sejak pertama kali mengenal proses pemilihan umum tahun 1992 di usia 8 tahun, menurut saya inilah pemilihan umum yang paling banyak melibatkan perhatian, komentar, emosi, dan harapan seluruh elemen bangsa kita.

Rekan-rekan saya memang banyak yang apatis dan mencemooh kami yang rajin berkomentar di media sosial tentang proses pemilu yang sedang berlangsung 3 bulan terakhir ini. Mereka menyayangkan terpecahnya rakyat menjadi kubu-kubu yang saling mengelukan, menjelekkan, menyebar fitnah, dan membela jagoannya masing-masing.

Sedang menurut saya, justru ini merupakan momen yang baik untuk membuka mata rakyat bahwa satu suaranya berperan penting dalam menentukan harga beras esok hari. Pilihannya ikut menetapkan besarnya tarif pajak yang harus ia bayar. Keikutsertaannya dalam pemilu merupakan penentu posisi NKRI dalam rangka ikut melaksanakan ketertiban dunia. Tak pernah saya liat dan baca pemberitaan mengularnya antrian pemilih di TPS Luar Negeri kecuali hari ini. Saya bangga, terharu dengan antusiasme rakyat Indonesia dalam pilpres kali ini.

Ayahnda sekalian yang saya banggakan.

Sistem demokrasi yang kita laksanakan hari ini menasbihkan bahwa ayahnda berdua adalah putra terbaik bangsa yang akan kami pilih tanggal 9 Juli nanti, untuk menentukan masa depan kami. Betapa takjub saya melihat dalam debat-debat ayahnda berdua. Masha Allah. Negara yang saya cintai ini tak pernah kekurangan pemimpin. Saat menonton debat di TV, saya melihat sosok-sosok yang capable, mampu, pantas, dan brilliant untuk menjadi pemimpin, Presiden NKRI.

Dari Ayahnda Prabowo, saya belajar memikirkan hal-hal besar untuk bangsa. Memimpikan kejayaan dan kemandirian bangsa. Saya optimis negara kita mampu bersaing dengan negara-negara besar seperti Tiongkok, Rusia, Brazil, bahkan Jerman atau Amerika.

Dari Ayahnda Jokowi, saya belajar bagaimana seorang pemimpin memperhatikan kebutuhan rakyat sedetil-detilnya, mendengarkan keinginan langsung dari rakyat dengan blusukan. Memperhatikan rakyat hingga ke pelosok desa.

Dari Ayahnda Prabowo, saya jadi tahu bahwa selama ini kita terlena dengan pembangunan yang ada, sementara kebocoran potensi anggaran terjadi setiap tahun. Potensi pajak masih banyak yang belum terjamah. Masih ramai rakyat yang secara sadar berusaha menghindari kewajibannya menyumbang pada negara, menjadi patriot bangsa. Detik demi detik, kekayaan alam bangsa kita habis tersedot penambang asing. Hari demi hari, uang pajak rakyat habis tergerus korupsi dan suap perampok negeri.

Dari Ayahnda Jokowi, saya mengetahui bahwa kerusakan dan kebocoran negeri kita bisa kita perbaiki bersama melalui sistem dengan perencanaan yang matang, pelaksanaan yang rinci, dan pengawasan terus menerus. Bahwa penyelenggaraan negara harus direvolusi dengan mengedepankan teknologi, mengandalkan programmer handal anak bangsa sendiri, dan membuat aplikasi menyederhanakan birokrasi.

Dari Ayahnda Prabowo, saya belajar menjadi pemimpin yang mengakui keunggulan rekan diskusi, membenarkan yang benar, menyalahkan yang salah, menyetujui program yang baik, mengkritisi program yang kurang tepat. Saya belajar untuk menjadi pemimpin yang mengakui kelemahan dan kesalahan dengan introspeksi diri. Bahwa dalam diri ini, bisa saja ada “maling” yang menggerus kebaikan yang telah diperbuat. Ada saja sifat pamer yang merusak pahala ibadah yang sudah khusyuk tertunai.

Dari Ayahnda Jokowi saya belajar mengenai arti kesederhanaan, tampil apa adanya dalam berpenampilan, dan ketulusan dalam berbakti untuk rakyat. Saya belajar untuk mengejar mimpi di tengah keterbatasan yang kita miliki. Tidak berkecil hati meski dari keluarga yang biasa-biasa saja, bukan siapa-siapa, bahkan berasal dari desa.

Dari Ayahnda Prabowo, saya belajar bangkit dari kejatuhan dan keterpurukan. Dari Ayahnda Jokowi, saya belajar meniti sukses dari titik nol.

Ayahnda yang saya cintai...

Ayahnda sekalian adalah putra terbaik bangsa. Sekiranya kami bisa, ingin rasanya menyandingkan Ayahnda  berpasangan menjadi pasangan terbaik pemimpin bangsa. Kalau dipasangkan tentu bisa menjadi “Prabojo” atau “Jokowibowo”. Tapi akhirnya kami harus memilih salah seorang dari Ayahnda.

Oleh karena itu Ayahnda, izinkan kami menyampaikan harapan-harapan seusai pilpres nanti.

Ayahnda, jika Ayahnda terpilih...

Kami mohon, Ayahnda menjaga persatuan bangsa, dengan merangkul semua pihak, dan mengingatkan pendukung-pendukung Ayahnda agar tidak jumawa dan bersenang-senang terlalu gembira. Kami mengharapkan adanya rekonsiliasi, bukan saja dari Ayahnda sekalian, tapi juga dengan pemimpin-pemimpin sebelumnya, termasuk Pak SBY dengan Ibu Mega, sehingga dapat kami teladani agar kami bersatu dan tak mudah diadu demi kepentingan politik sesaat.

Reformasi telah berjalan hampir 20 tahun. Kami lelah dengan pertikaian, permusuhan dan kebencian yang diperlihatkan sebagian elit bangsa. Kami lelah dengan komentar keras dan kritik yang tidak santun dari pelaku politik bangsa ini. Kami merindukan sosok-sosok seperti Soekarno, Hatta, M. Yamin, Natsir, Sjahrir, HAMKA, Aidit dan lainnya, yang meskipun bersitegang saat rapat namun tetap mesra di depan rakyat.

Kami berharap Ayahnda mengajak semua elemen bangsa untuk bekerja bersama-sama, tidak peduli latar belakang politiknya, kita bangun bangsa ini dengan blue print yang matang, melalui tangan-tangan terbaik anak bangsa.

Ayahnda, jika Ayahnda terpilih..

Kami berharap, Ayahnda akan memastikan terlaksananya sila PERTAMA Ketuhanan Yang Maha Esa. Dimana setiap warga negara dapat menjalankan ibadah dengan tenang tanpa gangguan. Kami harap Ayahnda juga dapat memperhatikan hak-hak bagi pemeluk Islam seperti standar halal makanan dan ketersediaan tempat ibadah yang nyaman di ruang publik. Kami juga berharap Ayahnda khusus memperhatikan penyelesaian kasus GKI Yasmin dan kasus lain yang serupa agar memperoleh kejelasan status sehingga saudara-saudara kami dapat menunaikan ibadahnya dengan khusyuk.

Ayahnda, jika Ayahnda terpilih...

Kami berharap agar Ayahnda serius memperhatikan wilayah-wilayah perbatasan dan perairan NKRI. Kami tidak ingin ada lagi kapal nelayan yang ditangkap oleh tentara negara lain. Kami ingin nelayan dapat mencari nafkah dengan harga diri tanpa ketakutan. Kami ingin nelayan dimodernisasi dengan teknologi sehingga tidak melakukan kesalahan melanggar perbatasan. Kami ingin tentara kami dibekali persenjataan modern yang mumpuni. Kami mengimpikan NKRI memiliki Kapal Induk dan Kapal Selam buatan sendiri. Kami menginginkan arah industri pertahanan NKRI lebih mendukung dan menyokong kondisi geografis negara yang terkoneksi melalui laut. Kami ingin lihat Pesawat buatan sendiri bisa terbang lagi seperti yang pernah dibuat Pak Habibie.

Ayahnda, jika Ayahnda terpilih...

Kami berharap agar Ayahnda dapat menarik ilmuwan, teknisi, dan peneliti anak bangsa sendiri untuk pulang dan berkarya untuk bangsa. Kami ingin agar anak bangsa penemu teknologi baru, dapat dihargai tinggi. Kami yakin, bukannya tak punya nasionalisme, namun kadang rasa nasionalisme juga harus berhadapan dengan tuntutan kebutuhan hidup mereka. Kami ingin membanggakan mobil buatan anak bangsa. Kami ingin memakai handphone canggih karya bangsa sendiri. Kami ingin punya gedung pencakar langit dan kereta super cepat karya anak bangsa sendiri.

Ayahnda, jika Ayahnda terpilih..

Kami berharap Ayahnda memastikan agar pembangunan dan pendidikan dilaksanakan secara merata. Kami mohon agar tidak Jawa dan Sumatera saja yang terlalu pesat pembangunannya. Kami tau, rekan kami yang di Kalimantan sana harus menjaga hutan sebagai paru-paru dunia, tapi mereka juga membutuhkan infrastruktur transportasi yang layak dan cepat untuk mendukung lancarnya pembangunan. Kami ingin transportasi yang murah ke Wakatobi, Raja Ampat, Derawan, dan daerah wisata lainnya. Kami ingin perantauan di Papua bisa pulang kampung dengan menekan biaya.  Kami ingin tak ada lagi desa dan kota yang mengalami pemadaman listrik bergilir lebih dari sekali dalam sehari.

Kami ingin guru-guru yang berkualitas, yang dibayar tinggi bila mereka sudi berbakti di pelosok negeri. Kami tak ingin ada adik-adik kami yang menjadi gila karena UAN bahkan akhirnya bunuh diri karena ketimpangan standar pendidikan. Bagi kami, UAN memang penting agar Ayahnda tau wilayah-wilayah mana yang pendidikannya butuh perbaikan, tapi kami mohon, jangan jadikan UAN sebagai standar kelulusan. Bagi kami, sekolah punya kemampuan untuk menentukan kelulusan siswa-siswanya melalui penilaian ujian dan sikap kami selama bersekolah.

Ayahnda, jika Ayahnda terpilih..

Kami berharap Ayahnda paham dan mengerti, bahwa untuk mewujudkan kemakmuran negeri ini, membutuhkan sumbangsih dari seluruh elemen bangsa. Bahwa sebagian besar pembiayaan pembangunan bangsa ini didapatkan melalui uang pajak kami dan orang tua kami. Kami berharap Ayahnda memberikan perhatian khusus kepada instansi yang mengumpulkan pajak, agar dapat dipastikan bahwa seluruh warga negara melaksanakan kewajibannya dengan jumlah yang sesuai penghasilannya.  Kami harap Ayahnda memastikan subsidi silang melalui pajak ini dapat tersalurkan kepada yang benar-benar membutuhkan. Kami tak tau apakah kami masih butuh subsidi bahan bakar atau tidak, tapi kami tau, bahwa di India sana, pemerintahnya memberikan subsidi untuk kertas, sehingga biaya pencetakan buku dapat ditekan, dan rakyat dengan mudah mendapatkan buku dengan harga yang murah tanpa mengorbankan hak penulis dengan membeli bajakan.

Kami berharap pajak yang sudah kami bayarkan, dapat Ayahnda pastikan tidak akan dikorupsi. Temukanlah sistem pengadaan yang minim celah kecurangan. Berikan contoh kesederhanaan hidup bagi pejabat-pejabat negara. Sadarkan mereka, bahwa untuk menjadi kaya, bukan di kantor pemerintahan tempatnya, bukan dengan menjadi PNS jalannya. Kami berharap Ayahnda dapat memberi kesejahteraan yang cukup bagi penyelenggara negara, agar mereka dan keluarganya memiliki penghasilan yang dapat menjamin kebutuhan minimal, kesehatan dan pendidikan yang layak. Sehingga mereka tak perlu mencari jalan haram untuk kebutuhan hidup, kecuali karena mereka rakus. Kami berharap penegakan hukum yang tegas kepada semua yang merampok uang pajak kami, baik dari pejabat bawahan Ayahnda maupun dari pengusaha swasta yang hanya memikirkan kepentingannya sendiri.

Ayahnda, jika Ayahnda terpilih...

Kami berharap Ayahnda memastikan regulasi yang mengatur netralitas media yang bersih dari kepentingan politik. Kami berharap tak ada lagi kekerasan yang terjadi karena biasnya pemberitaan media. Kami ingin sekali, agar pemilik media, bukanlah orang-orang yang memiliki kepentingan politik dan tidak terafiliasi dengan partai politik. Kami yakin, bahkan awak media pun cukup malu dengan membuat pemberitaan yang bertentangan dengan hati nuraninya.

Kami juga ingin penyelenggaraan olahraga yang bebas dari kepentingan politik. Kami ingin Ayahnda berperan penting dalam memajukan prestasi olahraga negeri kita, juga prestasi lain di bidang ekonomi kreatif, iptek, dan budaya. Kami rindu dengan Piala Thomas dan Piala Uber. Kami masih bermimpi Timnas Sepakbola kita lolos ke final Piala Dunia dengan kompetisi yang sehat, bukan karena akan menjadi tuan rumah.

Ayahnda, jika Ayahnda terpilih...

Kami berharap, Ayahnda dapat memprakarsai perubahan arah demokrasi kita yang bebas dari politik uang. Kami sadar bahwa proses demokrasi yang ada sekarang memiliki banyak lubang kelemahan, sehingga dari sebagian wakil kami ada yang terpilih hanya karena modal terkenal atau modal uang besar. Kami ingin wakil-wakil rakyat kami adalah orang-orang yang berkualitas, legislator yang handal, partner Ayahnda yang kritis, dan penyusun anggaran yang teliti.

Ayahnda, jika Ayahnda TIDAK terpilih...

Kami berharap Ayahnda menjadi seorang negarawan yang bijaksana. Kami tak ingin ada statement dari Ayahnda yang berpotensi menimbulkan konflik dan kekacauan. Ajaklah pendukung Ayahnda untuk menerima hasil pilihan kami dengan damai dan lapang dada. Percayalah Ayahnda, kalau ada yang ingin memerangi kecurangan pemilu, kamilah yang berada di garis paling depan.

Tenang saja Ayahnda, bukan hanya RELAWAN PRABOWO atau RELAWAN JOKOWI yang akan tulus berjuang 9 Juli nanti. Kami pun akan menjadi relawan bagi diri kami sendiri, untuk memperjuangkan hak kami sendiri, dari hal-hal yang membuat hak kami terbelenggu oleh uang dan kepentingan sesaat. Percayalah Ayahnda, dari sebagian kami pun ada yang menjadi panitia pemilihan, yang akan menjaga kebersihan dan kejujuran hasil keringat kami sendiri. Kami yang bukan panitia pun akan menunggui hasil perhitungan hingga diberangkatkan sampai tingkat pusat.

Bahkan kami yakin, rekan-rekan kami yang memilih golput pun akan ikut menjaga agar pilpres ini berjalan bersih, damai dan tertib. Kami percaya bahwa Ayahnda dan pendukung Ayahnda akan menahan diri dari saling menyalahkan, menuding atau menuduh secara sembarangan. Kami percaya, Ayahnda akan dengan lapang dada menerima hasilnya dengan banyak istighfar, introspeksi, dan ikhlas.

Ayahnda, jika Ayahnda TIDAK terpilih...

Kami berharap, Ayahnda tetap dengan tulus berkontribusi bagi Negara dan Bangsa yang sama-sama kita cintai ini. Kami berharap Ayahnda mendukung program-program dari Presiden terpilih sekiranya baik dan tepat untuk rakyat, dan tetap memberikan kritik dengan santun bilamana program-progran tersebut salah dan kurang tepat. Kami berharap Ayahnda menjaga suksesi kepemimpinan ini dengan elegan dan menjadi negarawan yang bijaksana. Kami berharap Ayahnda tetap bekerja, bekerja, dan bekerja, baik sebagai Pemimpin Partai, Ketua Asosiasi, Gubernur, Ketua PMI, Ketua Dewan Masjid, atau tanpa jabatan sekalipun, bagi kemajuan, kedigdayaan, serta harkat martabat Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kita sama-sama buktikan, bahwa kita adalah bangsa yang besar, dengan para pemimpin yang berhati besar.

Kami semua berdoa untuk kebaikan, kesehatan, dan melimpahnya berkah dari Tuhan Yang Maha Esa kepada Ayahnda Prabowo dan Ayahnda Jokowi. Kami berdoa agar Allah SWT memberikan ketenangan hati dan jiwa bagi Ayahnda sekeluarga.

Ayahnda sekalian , selamat menunaikan ibadah puasa.

Ayahnda Prabowo yang saat ini sedang menggelar tasyakuran buka puasa bersama pendukungnya, selamat berbuka puasa, semoga barokah Allah terlimpah bagi Ayahnda.

Ayahnda Jokowi yang saat ini berangkat umroh bersama sebagian pendukungnya, selamat menjalankan ibadah, titip doa untuk keselamatan seluruh rakyat Indonesia dan kejayaan bangsa. Semoga Ayahnda dan rombongan dapat kembali ke tanah air dengan sehat wal afiat.

Untuk mengakhiri surat ini, izinkan saya menuliskan syair lagu Bang Iwan Fals yang berjudul Doa-doa, yang ikut mengiringi suasana ruangan tempat saya menulis surat ini:

Berjamaah, menyebut Asma Allah
Saling asah, saling asih, saling asuh
Berdoalah, sambil berusaha
Agar hidup jadi tak sia-sia

Badan sehat, jiwa sehat
Hanya itu yang kami mau
Hidup berkah, penuh gairah
Mudah-mudahan Allah setuju

Inilah lagu pujian, nasehat dan pengharapan
Dari hati, yang pernah mati
Kini hidup kembali

Terima kasih. Salam bangga dan hormat ananda.

Terima kasih khusus kepada saudaraku ust Salim A. Fillah dan rekan-rekan lain yang menginspirasi saya dengan terlebih dahulu menulis surat terbuka ini.

Wassalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Sore Tugu Pancoran, Jakarta Selatan 6 Juli 2014

Mahadhir Djuhaini Husain, orang pinggiran.